Masyarakat Indonesia sadar
statistik dimaksudkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan
yang cukup tentang statistik, mengetahui kegunaan dan arti pentingnya
statistik, dan menjadikan statistik sebagai salah satu pijakan
langkahnya. Response rate inilah menjadi gambaran tingkat partisipasi
masyarakat dalam hal tahu, mau dan mampu melaksanakan sensus penduduk
online secara mandiri sebagai pengejawantahan diri masyarakat Indonesia
sadar statistik. Setiap penduduk Indonesia dapat berpartisipasi dalam
sensus penduduk online 2020 dengan mengakses tautan sensus.bps.go.id
pada periode waktu 15 Februari – 31 Maret 2020. Adapun penduduk
Indonesia yang belum melakukan sensus penduduk online secara mandiri
pada waktu tersebut, akan ada petugas Badan Pusat Statistik (BPS) yang
datang melakukan pendataan pada bulan Juli 2020 melalui moda pendataan
Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).
Pelaksanaan SP2020 sendiri merupakan amanah dari UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, dan merupakan tindak lanjut rekomendasi PBB mengenai metode sensus yang menyebutkan terdapat tiga metode sensus yaitu metode tradisional (traditional method), metode berbasis registrasi (register based method), dan metode kombinasi (combined method). Sensus penduduk online 2020 juga merupakan implementasi pilar ketiga Statistical Capacity Building : Change and Reform for the Development of Statistics (STATCAP-CERDAS) BPS yakni kualitas data statistik yang lebih mengandalkan data registrasi dan data administrasi sebagai sumber data. Lebih dari itu, sensus penduduk online 2020 merupakan langkah awal pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Metode sensus yang digunakan dalam SP2020 adalah metode kombinasi.
Metode kombinasi ini dimaksudkan metode yang
mengkombinasikan metode tradisional sebagaimana sensus-sensus sebelumnya
dengan metode berbasis registrasi penduduk dari Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia. Metode ini diimplementasikan pada tahun 2020 dalam rangka
upaya mewujudkan satu data kependudukan Indonesia dan mewujudkan
register based census sesuai rekomendasi PBB. Menilik pelaksanaan sensus
menduduk online di beberapa negara dengan istilah Computer Assisted Web
Interviewing (CAWI), response rate CAWI sensus penduduk di Iran pada
tahun 2016 telah mencapai 46,4 persen, dan di tahun yang sama di
Australia telah mencapai 58,8 persen.
Indonesia tahun 2020 bersama
dengan 54 negara lainnya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang,
Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan lainnya secara serentak akan
menggelar sensus penduduk dan nantinya dapat dilihat indikasi masyarakat
Indonesia sadar statistik dari response rate sensus penduduk
online-nya. Keberhasilam SP2020 di Indonesia pastinya sangat dipengaruhi
tingkat masyarakat Indonesia sadar statistik yang didukung oleh
kemampuan penduduknya dalam mengakses internet, dan tersedianya
infrastruktur teknologi informasi. Capaian response rate yang tinggi
bukan hal yang mustahil dan dampak positf yang akan muncul adalah
penekanan terhadap biaya mahal sebagaimana sensus penduduk periode
sebelumnya dilaksanakan secara tradisional (door to door). Menjadi
keniscayaan bahwasannya pelaksanaan SP2020 dilakukan secara online. Hal
ini berangkat dari metode sensus tradisional yang memerlukan biaya yang
mahal, disisi lain seiring perkembangan zaman terjadinya perubahan
komunitas yang sangat cepat, meningkatnya response burden, kesulitan
dalam melakukan pencacahan secara langsung, dan meningkatnya data
register kependudukan Indonesia yang semakin baik.
Pentingnya pelaksanaan SP2020 adalah dalam rangka penyediaan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia. Output SP2020 adalah diperolehnya jumlah penduduk berdasarkan status de facto dan de jure, terukurnya efektifitas pemanfaatan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Desa. Output lainnya adalah tersedianya indikator perumahan, status kepemilikan rumah, listrik, sumber air minum dan beberapa indikator lainnya. Sisi lain dari SP2020 adalah keterbaruan data kependudukan di Indonesia dan terbangunnya unifikasi konsep statistik dan konsep administratif. Lebih lanjut dari hasil SP2020 adalah diperolehnya sampling frame survei-survei sosial ekonomi BPS. Dengan begitu besarnya urgensi pelaksanaan SP2020, maka keberhasilan SP2020 bukan semata menjadi tanggung jawab BPS sebagai pelaksana kegiatan,namun terpanggul dipundak setiap penduduk Indonesia. Kolaborasi semua elemen penduduk Indonesia baik pemerintah pusat maupun daerah, instansi pemerintah maupun swasta, BUMN/BUMD, lingkungan dunia pendidikan hingga satuan lingkungan terkecil setempat (SLS) menjadi kunci keberhasilan sensus penduduk online 2020.
Optimisme keberhasilan sensus penduduk online harus terpancang kuat
karena didukung oleh potensi yang telah dimilki Indonesia. Di antara
potensi tersebut diantaranya adalah kualitas data register (administrasi
kependudukan) yang semakin baik, Kemajuan teknologi informasi yang
sangat cepat, perbaikan infrastruktur telekomunikasi yang pesat, dan
meningkatnya literasi penggunaan IT di masyarakat. Kondisi ini dapat
tergambar dari data BPS hasil Susenas 2018 yang mencatat akses internet
setiap tahun meningkat terutama pada generasi milenial Indonesia.
Proporsi remaja (umur 15-24 tahun) dan dewasa (umur 15-59 tahun)
penduduk Indonesia yang mengakses internet meningkat setiap tahunnya.
Remaja berumur 15-24 tahun yang mengakses internet tahun 2018 tercatat
77,05 persen, meningkat sekitar 8,12 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, penduduk usia 15-59 tahun yang mengakses internet pada
tahun 2018 sekitar 49,73 persen meningkat dibanding tahun 2017 yang
mencapai 40,48 persen. Secara umum tercatat proporsi penduduk dewasa
yang mengakses internet lebih tinggi di perkotaan (62,00 persen)
dibandingkan di perdesaan (34,20 persen) dan menurut jenis kelamin
proporsi penduduk dewasa laki-laki (53,06 persen) yang mengakses
internet lebih tinggi dibandingkan penduduk dewasa perempuan (46,37
persen).
Segenap potensi yang ada tentunya harus mampu dioptimalisasikan
guna keberhasilan pelaksanaan SP2020. Jika penduduk Indonesia mampu
bertransformasi menjadi masyarakat Indonesia sadar statistik sepenuhnya,
maka arah data statistik berkualitas akan mengandalkan data registrasi
dan data administrasi sebagai sumber data, sehingga proses yang terjadi
dalam pengumpulan data adalah hemat, cepat, dan akurat.
Suprapto,S.Si.,M.Si
Statistisi Muda di BPS Kabupaten Jembrana
Pemerhati Masalah Sosial dan Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar